Tuban – Suasana berbeda tampak pada Sabtu (20/09/2025) pagi di Kebun Jeruk seluas 1,3 hektar di Kecamatan Jenu, Tuban. Puluhan siswa SDIT Al-Hikmah Kerek yang tergabung dalam ekstrakurikuler Al-Hikmah Sains Club mengikuti kegiatan outing class dengan tema pembelajaran pertanian modern dan ekosistem.
Metode Belajar Kontekstual
Guru pembina Al-Hikmah Sains Club, Dimyani, menjelaskan bahwa outing class ini merupakan bagian dari metode pembelajaran kontekstual yang mengajak siswa belajar langsung di alam terbuka. Dengan cara ini, siswa diharapkan tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu melihat penerapan nyata di lapangan.
“Tidak hanya teori, tetapi juga pembuktian di lapangan. Anak-anak bisa langsung mengamati proses dan mencoba sendiri, sehingga ilmunya lebih melekat,” ungkap Dimyani.
Mengenal Budidaya Jeruk
Dalam kesempatan tersebut, siswa mendapatkan penjelasan mengenai budidaya jeruk secara menyeluruh, mulai dari pembibitan, pemilihan benih unggul, teknik penanaman, pemupukan, hingga perawatan yang tepat agar menghasilkan buah berkualitas.
Selain itu, siswa juga diperkenalkan dengan konsep ekosistem buatan, salah satunya melalui teknik okulasi pada pohon jeruk. Materi ini disampaikan secara sederhana agar mudah dipahami anak-anak, namun tetap memberi gambaran nyata tentang bagaimana ilmu pengetahuan dapat diterapkan di bidang pertanian.
Pengalaman Belajar yang Menyenangkan
Setelah sesi penjelasan, siswa diajak untuk mengenali bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun, bunga, dan buah. Puncaknya, mereka berkesempatan memetik jeruk langsung dari pohon, mencicipi hasil kebun, sekaligus membawa pengalaman baru yang jarang didapatkan di ruang kelas.
Salah seorang siswa, Gumilang, mengaku senang bisa mengikuti kegiatan tersebut.
“Saya dan teman-teman merasa sangat senang dan fresh bisa belajar sambil rekreasi di sini. Banyak ilmu dan pengalaman yang kami peroleh,” ujarnya penuh semangat.
Potensi Agrowisata dan Pendidikan Karakter
Kegiatan outing class ini tidak hanya menambah wawasan siswa dalam bidang pertanian, tetapi juga bertujuan menanamkan kesadaran tentang potensi ekonomi dari sektor agrowisata lokal. Harapannya, sejak dini siswa sudah mengenal nilai kewirausahaan, kemandirian, serta kepedulian terhadap lingkungan.
Kebun Jeruk sebagai Sarana Edukasi
Pengelola kebun, Ma’arif Qosim, menyampaikan bahwa lahannya kerap dijadikan tujuan kunjungan edukasi berbagai sekolah. Kebun yang ditanami 1.600 pohon jeruk madu itu dikelola dengan konsep wisata petik buah, terinspirasi dari wisata agro di Kota Malang.
“Saya terinspirasi dari wisata petik buah di Malang. Setelah study banding ke sana, saya mencoba menerapkannya di sini. Alhamdulillah, respon anak-anak luar biasa, apalagi siswa SDIT Al-Hikmah akhlaknya bagus dan antusias belajar,” tuturnya.
Kegiatan outing class ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara lembaga pendidikan dan pelaku usaha lokal dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna. Melalui pendekatan langsung di lapangan, siswa tidak hanya memperoleh ilmu pengetahuan, tetapi juga nilai kehidupan, kreativitas, dan motivasi untuk mencintai potensi daerahnya sendiri. (Az)
Editor : Kief